TUGAS TERSTRUKTUR II



BASIC SKILL LABORATORIUM
Penyelenggaraan ‘Basic Study Skill’ (BSS) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran berbasis ‘learning’ (SCL).
 Modul ‘Belajar dari Kegiatan di Luar K elas (Laboratorium) adalah salah satu materi BSS, dan merupakan bagian terintegrasi dari modul ‘Belajar di Kelas yang dilakukan untuk memperoleh pengalaman empirik. Kegiatan di Laboratorium biasa disebut Praktikum; Suatu merupakan tujuan instruksionalnya, yaitu mendapatkan ketrampilan tertentu.
Sebagai suatu metode pembelajaran, praktikum merupakan suatu bentuk proses belajar mengajar untuk mengembangkan dimensi ketrampilan kognitif, afektif dan psikomotorik mahasiswa secara bersama-sama, sebagai dasar dari perilaku dengan menggunakan berbagai wujud dan sarana laboratorium. Melalui pembelajaran.
Secara garis besar, untuk belajar secara efektif dari kegiatan praktikum, pembahasan di bawah ini membagi menjadi tiga tahapan, yaitu persiapan sebelum praktikum, selama praktikum dan setelah praktikum.
1.      Persiapan Sebelum Praktikum
Seperti juga BELAJAR BIASA, agar praktikum atau ini dapat memberikan menfaat yang maksimal, siswa memerlukan persiapan-persiapan yang memadai. bekal ketrampilan diri yang perlu dimiliki oleh setiap siswa agar dapat belajar secara efektif dari praktikum, yaitu mencakup motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi, menangani ganguan belajar dan memanfaatkan waktu secara efektif dan efesien, dapat menangani kebiasaan procrastinasi.
Sebagai persiapan yang juga perlu dilakuan pada minimal 1hari sebelum melakukan praktikum adalah :
·         Mengetahui dan memahami disiplin dalam lingkungan di laboratorium maupun di lapanganan; Untuk kegiatan praktikum pertama, biasanya asisten/dosen menjelaskan tentang Tatib selama praktikum, peralatan dan kegunaaanya.
·         Mengetahui semua alat-alat yang akan digunakan, prinsip kerja dan cara penggunaannya ;
·         Mempelajari teori yang berkaitan; Pengetahuan tentang teori ini biasanya menjadi prasyarat mengikuti suatu praktikum yang dipertanyakaan sesaat sebelum praktikum dilakukan (responsi).
·         Membuat ringkasan prosedur atau protokol kerja yang akan dilakukan; mempersiapkan pertanyaan yang mungkin muncul dari persiapan ini.
·         Mengecek dan menyelesaikan semua tugas praktikum sebelumnya.
2. Selama Pelaksanaan Praktikum
Sebagaimana telah diuraikan bahwa biasanya suatu praktikum berlangsung dalam kelompok-kelompok 4-6 orang. Savin-Baden dan Major (2004) menyatakan bahwa jumlah anggota dalam satu kelompok belajar, sebaiknya tidak lebih dari 3 orang. Setiap anggota kelompok memiliki peran-kontribusi yang sama bagi kerhasilan kelompok. Untuk itu diperlukan kerja sama yang kompak antar anggota. Membangun kekompakan memerlukan :
·         komitmen dan motivasi yang sama dari setiap anggota kelompok untuk belajar selama praktikum berlangsung; berkonsentrasi dan menghindarkan diri dari percakapan yang tidak perlu
·         pembagian tugas yang proporsional bagi setiap anggota, sehinga anggota dapat berkonsentrasi mengerjakan tugasnya.
·         sikap toleransi terhadap perbedaan yang mungkin ada di antara anggota
·         diskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan praktikum sebelum dipertanyakan kepada instruktur/asisten.
Setelah semua perlatan/instrumen yang diperlukan lengkap tersedia, maka praktikum dilakukan mengikuti prosedur dalam buku penuntun atau petunjuk yang diberikan instruktur. Selanjutnya, sebagai suatu kegiatan belajar, maka selama praktikum hendaknya :
·         setiap anggota aktif memanfaatkan waktu dan peralatan/instrumen praktikum untuk meningkatkan kemampuan masing-masing, tidak hanya menonton aktivitas yang ditunjukkan anggota lainnya.
·         melakukan pengamatan/observasi secara seksama dan mencatat segala sesuatu sesuai dengan petunjuk/tujuan praktikum ;
·         berfikir kritis dan kreatif menginterpretasikan hasil pengamatan : persamaan dan perbedaan dengan teori/pengetahuan yang dimiliki; dan tentang teknik dan peralatan yang digunakan; selanjutnya membuat catatan tambahan tentang perihal tersebut untuk memberikan makna yang lebih mendalam dari praktikum yang dilakukan.
·         mendiskusikan hasil pengamatan di antara anggota dalam kelompok, dan jika diperlukan lakukan pengamatan ulang, atau membandingkan dengan hasil pengamatan kelompok lain, atau tanggapan dari instruktur;
·         membuat laporan sementara; di banyak laboratorium, laporan sementara dibuat segera setelah praktikum selesai.
·         mencatat informasi-informasi penting dan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur baik untuk kelompok ataupun setiap anggota.
3. Setelah Praktikum
Sebagai kelanjutan dari kegiatan praktikum ini adalah membuat laporan praktikum. Laporan praktikum hendaknya tidak hanya melaporkan hasil praktikum, tetapi juga mendiskusikan hasil tersebut (dalam kelompok) sejauh pendalaman teori yang dilakukan dan didukung oleh pustaka-pustaka yang relevan.
Di samping laporan praktikum, catatan tambahan hendaknya juga dibuat untuk memberikan makna dari praktikum yang telah dilakukan, yaitu mengintegrasikan hasil-hasil yang diperoleh dari teori dan problema yang nyata. Pemaknaan ini merupakan hasil penghayatan yang mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang teori yang diperoleh dari pembelajaran.
Laporan praktikum dan catatan-catatan tambahan hendaknya dibuat dan diselesaikan dalam 1-2 hari setelah praktikum, terutama untuk menghindari hal-hal penting terlupakan. Hindari kebiasaan prokrastinasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

ETNOKIMIA DI BUMI PUSAKO BETUAH NEGERI JAMBI (KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KERINCI-JAMBI)