KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA Ilmu Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang sifat-sifat zat, struktur zat, susunan / komposisi zat, perubahan zat, dan energi yang menyertai perubahan zat. Dengan demikian objek yang dibahas dalam ilmu kimia adalah zat atau materi. Ilmu kimia tidak hanya membahas tentang zat-zat secara teoretis, tetapi juga mencoba membahas secara empiris. Hal ini disebabkan ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh melalui kerja ilmiah, sehingga dalam mempelajari ilmu kimia ada dua hal yang harus dipelajari, yaitu aspek produk (fakta, konsep, prinsip, teori, hukum) dan aspek empiris. Oleh karena itu selain kita mempelajari produk-produk ilmu kimia, juga sangat perlu untuk mempelajari bagaimana proses penemuan produk ilmu kimia tersebut (proses penemuan konsep, prinsip, teori, atau hukum). Dalam pembelajaran kimia sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum
INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Belajar merupakan suatu proses yang memungkin seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan itu bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulangkali setiap menghadapi situasi baru. Mengajarmerupakan suatu perbuatan yang komplek, dimana dalam kegiatan mengajar seorang gurudituntut menggunakan keterampilannya secara integratif , sesuai dengan pesan yang terkandung dalam kurikulum, yang dalam aplikasinya secara unik dipengaruhi secarasimultan oleh komponen-komponen yang terlibat dan terkait dengan kegiatan pembelajaran , antara lain: tujuan yang ingin dicapai, siswa yang belajar, faktor diri guru. Saat ini ilmu kimia mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dalam hal penambahan materi atau karena adanya penemuan penemuan baru dari teori-teori yang sudah ada. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap pendidikan kimia khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas, dimana
ETNOKIMIA DI BUMI PUSAKO BETUAH NEGERI JAMBI (KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KERINCI-JAMBI) Etnokimia ( ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut pandang budaya : Bagaimana kimia itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan bagaimana kebudayaan turut berkonstribusi pada ilmu pengetahuan dan perubahannya. Informasi mengenai etnokimia ini dapat diperoleh salah satunya dari eksplorasi penggunaan tanaman (flora), baik sebagai pangan ataupun obat-obatan. Studi etnokimia menggabungkan pemahaman turun-temurun di masyarakat (opini) dengan ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang dianggap berperan sebagai obat maupun bahan aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman serta peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi lebih lanjut etnokimia ini maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan dengan kebudayaan. Daerah kerinci-jambi merupakan salah satu daerah di indonesia yang memiliki beragam budaya seperti
Komentar
Posting Komentar