FASE PENDAHULUAN DAN PENUTUP DALAM MEMBELAJARKAN MATERI KIMIA



FASE PENDAHULUAN DAN PENUTUP DALAM MEMBELAJARKAN MATERI KIMIA
Seorang guru kreatif harus mampu membuat perhatian siswa terpusatkan pada materi pelajaran yang diberikan. Tanpa adanya kemampuan tersebut, kegiatan belajar mengajar di kelas tidak akan berjalan sesuai dengan rencana. Waktu yang sangat menentukan sehingga siswa bisa terfokus pada saat pembelajaran adalah di saat guru memulai atau membuka pelajaran. Dengan kemampuan seorang guru dalam membuka pembelajaran, akan memberikan efek pra-kondisi yang positif bagi siswa. Mental dan perhatiannya akan semakin siap dan mantap dalam menjalani KBM.
Begitupun demikian, menutup pelajaran pun merupakan salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam kegiatan pembelajaran. Waktu tersebut adalah saat yang tepat bagi seorang guru untuk menyimpulkan dan mendeskripsikan apa yang telah diajarkan selama kegiatan belajar mengajar. Selain itu, di waktu penutup guru juga bisa memberikan suatu bentuk evaluasi kepada siswa. Tujuannya tentu untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan faham akan materi yang diajarkan. Jika guru sudah mengetahui hasilnya, maka guru pun bisa tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapi atau belum.
a.    Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

b.    Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.

Komentar

  1. Dalam fase pendahuluan ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu, orientasi, motivasi, apersepsi dan pemberian acuan. Bagaimana jika salah satu dari kegiatan tersebut tidak dilakukan oleh guru, apakah berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran?

    BalasHapus
  2. komponen-komponen yang terdapat pada fase pendahuluan samuanya harus dilakukan dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya. sehingga apabila salah satu komponen tidak dilakukan maka proses pembelajaran akan rancu. fase pendahuluan sangat penting dalam pembelajaran untuk membangkitkan semangat belajar siswa sehingga siswa tertarik akan materi yang ia pelajari dan fase pendahuluan merupakan tempat bagi guru untuk meminimalkan miskonsepsi yang terjadi pada siswa. dimana guru melakukan motivasi dan apersepsi untuk menyamakan pendapat antara siswa dengan guru itu sendiri.

    BalasHapus
  3. apakah fase pendahuluan dalam pembelajaran itu penting ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

ETNOKIMIA DI BUMI PUSAKO BETUAH NEGERI JAMBI (KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KERINCI-JAMBI)